Selasa, 19 November 2013

COMMUNITY OF LOVE (COOL) GBI IMANUEL PERUMTEL



logoGBI2.jpgGEREJA BETHEL INDONESIA
JEMAAT IMANUEL
Jln. Perumtel Gunung Nona Ambon

COMMUNITY OF LOVE (COOL)


COOL merupakan komunitas kasih atau kelompok kecil yang terdiri dari 3-15 orang yang bersepakat untuk bertumbuh bersama, yang memiliki kerinduan untuk mempraktekan gaya hidup Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan komunitas.

COOL adalah Komunitas Kasih dimana jemaat dapat saling membangun, saling menguatkan dan menjadi saksi Kristus.

Visi COOL     :    Kesatuan Hati, Tumbuh Bersama

Missi COOL : 

1.  Menjangkau Jiwa, 
2.  Mengembangkan karunia, 
3.  Saling membangun dan memperhatikan, 
4.  Mempersiapkan jemaat menghadapi masa-masa sukar.

Dalam keintiman yang terjadi dalam kelompok kecil akan menciptakan gairah dalam membentuk kelompok yang besar dengan pengertian bahwa gereja mula-mula bertemu dalam kelompok-kelompok kecil dirumah-rumah, ini yang mendasari dibentuknya COOL (Community Of Love) sebagaimana disampaikan dalam Firman Tuhan :
Kisah 2 :46 – 47 : “ Dengan bertekun dan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati. “

Kisah 5 :42 : “ dan setiap mereka melanjutkan pengajaran mereka di bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan injil tentang Yesus yang adalah Mesias.”

Jenis Kegiatan Cool :
1.     Cool Biasa
2.     Cool Gabungan
3.     Cool Raya


Red: R.Ferdinandus

MENTORING DAN PEMURIDAN GBI IMANUEL PERUMTEL


logoGBI2.jpgGEREJA BETHEL INDONESIA
JEMAAT IMANUEL
Jln. Perumtel Gunung Nona Ambon
 

MENTORING DAN PEMURIDAN

Mentor

Mentor = pembimbing  dalam hal ini adalah pembimbing rohani sekaligus menjadi  model bagi orang yang dibimbingnya.
Tugas seorang mentor :  
-         - membimbing, mengarahkan,memotifasi ( mengajar memuridkan )
-         - Menjadi contoh dan teladan
-         - Berkorban

Pemuridan
Pemuridan bukanlah suatu program atau kelas pelajaran aklitab, PEMURIDAN ADALAH PROSES MEMBAGI KEHIDUPAN ( Life sharing ) dengan tujuan pendewasaan rohani.

Kedewasaan rohani tidaklah secara otomatis karena bertambahnya umur, pengetahuan atau lamanya menjadi orang Kristen, tetapi pertumbuhan yang bertahap  sesuai  dengan ketaatan sesorang pada Yesus dan firman-Nya.

Proses pemuridan tidak akan terjadi secara otomatis hanya karena kita sudah ikut ibadha cool atau menjadi gembala cool.

Tetapi sesungguhnya sebuah pemuridan tidak bisa berjalan tanpa  adanya faktor-faktor dibawah ini :

Ø  KOMITMEN
Komitmen untuk melakukan pemuridan. Tanpa komitmen , proses pemuridan tidak akan dapat terjadi. Seseorang harus menjadi murid sebelum akhirnya pemurid. ( sama seperti keluarga, sesorang tidak dapat mendadak menjadi bapak tanpa melalui fase anak )

Ø  PENUNDUKAN DIRI
Sikap penundukan diri adalah factor utama yang harus ada dalam proses pemuridan. Ingat  Authority brings authority. Hal ini harus dilakukan dengan sukarela bukan dengan terpaksa

Ø  PENGORBANAN
Tanpa pengorbanan, pemuridan tidak akan berlangsung. Dibutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, uang, perhatian untuk melakukan pemuridan.

PEMURIDAN MENGHASILKAN PERTUMBUHAN ROHANI YANG MEMBAWA KEPADA KEDEWASAAN ROHANI SEPENUHNYA.

TUJUAN PEMURIDAN adalah :  KEDEWASAAN ROHANI

Dan Ia-lah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita injil maupun Gembala-gembala dan Pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang – orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus , sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, KEDEWASAAN PENUH,  dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (EFESUS 4 : 11-13). 

red:R.Ferdinandus

Kamis, 14 November 2013

PUJIAN & PENYEMBAHAN MANUAL GBI IMANUEL PERUMTEL



logoGBI2.jpgGEREJA BETHEL INDONESIA
JEMAAT IMANUEL
Jln. Perumtel Gunung Nona Ambon
 


PUJIAN DAN PENYEMBAHAN MANUAL

DEFENISI PUJIAN

·         Ungkapan rasa kagum, bangga, hormat yang ditujukan kepada Allah , yang kita nyatakan  kepada manusia disertai  ekspresi – ekspresi yang melibatkan roh, jiwa dan tubuh.
·         Pujian adalah pernytaan  pemujaan yang kita ungkapkan langsung kepaada Allah, atau sesuatu yang kita ungkapkan kepada orang-orang lain tentang Allah.
·         Pujian biasanya dinamis, bersuara dan kadang sangat keras.
·         Pujian adalah khusus dengan siapa  Tuhan itu  dan apa yang Telah dikerjakanNya.
·         Pujian adalah aklamasi penuh semangat yang diikuti dengan nyayian, teriakan, proklamasi, tarian, permainan alat music, dan bentuk-bentuk eksternal lainnya.
·         Pujian melibatkan perasaan.
·         Pujian juga merupakan senjata untuk peperangan rohani ( 2 Taw 20 :20-28) ( Yes………..)

DEFENISI PENYEMBAHAN

·         Penyembahan berarti “ menyatakan kemuliaan atau penghargaan , atau “ mengakui bahwa Dia Layak. “
·         Penyembahan adalah percakapan antara Allah dengan manusia , sebab dialog yang seharusnya berlangsung terus menerus dalam kehidupan orang percaya
·         Penyembahan adalah menyerahkan seluruh keberadaan kita kepada Allah.
·         Penyembahan adalah hasil dari persekutuan kasih antara sang pencipta dengan manusia  sebagai tanggapan terhadap kasih Allah .
·         Penyembahan adalah ekspresi hati yang mengasihi, mengagungkan dan memuji Allah dengan suatu sikap dan pengakuan akan kemahakuasaan serta  Ke-TuhananNya.
·         Penyembahan berart” Merasakan didalam hati “
·         Penyembahan adalah kemampuan untuk mengagungkan Allah denganseluruh keberadaan kita roh , jiwa dan tubuh.
·         Hati yang menyembah tidak malu mencurahkan seluruh isi hati kepada Tuhan Yesus Kristus dalam corridor yang penuh kasih.
·         Penyembahan adalah kasih yang luar biasa; ini merupakan persekutuan  dengan Allah yang hanya dapat dialami oleh mereka yang  dikasihiNya.
·         Penyembahan biasanya intim  yang melibatkan persekutuan dan persahabatan ( hubungan )



PUJIAN DAN PENYEMBAHAN  SECARA SINGKAT

PUJIAN
PENYEMBAHAN
v  Kebaktian / Parayaan
v  Gegap Gempita
v  Peperangan
v  Apa yang Allah lakukan
v  Menerima kemurahan atau benda
v  Perintah Allah
v  Timbul karena menyasikan perbuatanNYa
v  Rasa Bahagia
v  Menyataka “Terima kasih” 
ü  Renungan dan Refleksi
ü  Ketenangan dan keheningan
ü  Keajaiban
ü  Pribadi Allah ( Siapa Allah )
ü  Menyatakan Hormat

ü  Kesediaan Kita
ü  Timbul karena mengenalNya

ü  Kekudusandan Kerendahan Hati
ü  Menyatakan “Aku mengasihiMU !



Berbagai sikap tubuh  dalam memuji dan menyembah dalam ibadah –ibadah

1.      Mulut yang bernyanyi
 Aku hendak menyanikan kasih setia Tuhan selama-lamanya,hendak memperkenalkan kesetiaan-Mu dengan mulutku turun-temurun. “ ( mazmur 89 :2)
“ Bernyanyilah bagiNya, bermazmurlah bagiNya, percakapkanlah segala perbuatanNya yang ajaib!” ( Mazmur 105:2)

2.      Berlutut
“ Masuklah,marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita  ( Mazmur 95 :6)

3.      Sujud Menyembah
“…. Kemudian mereka berlutut dan sujud menyembah kepada Tuhan dengan muka sampai ke tanah ( Nehemia 8 :7)

4.      Bertepuk tangan
“ Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai!” (Mazmur 47:2)

5.      Bersorak sorai
“Marilah kita bersorak-sorai untuk Tuhan, bersorak-sorai bagi gunung batu keSelamatan kita “ ( Mazmur 95 :1)
“ Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-soraklah di hadapan Raja , yakni Tuhan ! “ ( Mazmur 98:4-6)

6.      Mengangkat Tangan
“Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah disorga. “     ( Ratapan 3 :41)
“ Dengarlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepadaMu minta tolong, dan mengankat tanganku kea rah tempat-Mu yang Maha Kudus. “ (Mazmur 28:2 )
“ Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah Tuhan! “ ( Mazmur 134:2)

7.      Tersungkur
“Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata :…. “ ( 1 Raja-raja 18 :39 )
“ Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas tahta mereka, tersungkur dan menyembah Allah….” ( Wahyu 11 :16-17)

8.      Menari dengan Tubuh
“ Lalu Miryam, nabiah itu saudara perempuan Harun, mengambil rebana ditangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul rebana serta menari-nari.” ( Keluaran 15 :20 )
“ Dan Daud menari-nari dihadapan Tuhan dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan. “ ( II Samuel 6 :14 )
“ biarlah mereka memuji-muji namaNya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepadaNya dengan rebana dan kecapi!”

9.      Melompat
“ Ia melonjak berdiri lalu baerjalan kian kemarin dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah . “ ( Kisah 3 :8).


FUNGSI SEORANG PEMIMPIN PUJIAN DAN PENYEMBAHAN 

1.       Menciptakan suatu lingkungan yang sebaik mungkin untuk jemaat menyembah
2.       Mengarahkan dan memfokuskan pandangan pada Tuhan
3.       Membawa umat Tuhan untuk masuk dalam hadiratNya
4.       Memegang kendali dalam memimpin  dan usahakan bersuara keras agar dapat didengar oleh jemaat ( jika tidak menggunakan mic)

PEDOMAN DALAM MEMIMPIN PENYEMBAHAN

A.     Jadilah seorang penyembah

1.       Bapa mencari penyembah  penyembah
“Tetapi saatnya akan dating dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyebah  Bapa dalam Roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian ( yoh 4 :23 )
2.       Penyembah adalah pemberi.
3.       Penyembah membawa keharuman Kristus
4.       Penyembah selalu berbicara tentang sebuah pola kehidupan


B.     Berdoa, Merencanakan dan praktek

1.       Carilah kehendak Allah untuk memperoleh Fokus atau tema pujian dan penyembah
2.       Pilihlah lagu-lagu yang sesuai dengan tema
3.       Renungkan firman Tuhan, yang tercermin pada lirik lagu-lagu tersebut.
4.       Pelajari semua lagu yang telah anda pilih
5.       Pelajari bagaimana merangkai lagu-lagu berirama oleh karena singkatnya jeda. Jika anda tidak yakin cara masuk  dan berhenti  dari setiap lagu, latihlah terus sampai anda dapat melakukannya dengan  benar. Kalau mungkin, latihlah berulang-ulang dengan perminan musik.
6.       Tetapkanlah berapa kali anda mau menyanyikan setiap lagu-lagu dan beritahukan hal tersebut kepada musisi sebelum acara dimulai.
7.       Rencanakan pula saat-saat jeda dan ayat-ayat firman Tuhan atau kata-kata yang  anda merasa terbeban untuk menyampaikannya kepada jemaat. Ingat bahwa Allah dapat memberitahukan kebutuhan mereka kepada anda jauh sebelumnya


C.     Selama Pujian dan Penyembahan

1.       Jadilah pemimpin yang penuh perhatian dan peka
2.       Tunjukanlah bahwa anda yang pegang kendali dalam acara tersebut. Bahkan sekalipun anda tidak meras yakin atau gugup, jangan katakana pada hadirin.
3.       Pusatkan pandangan pada Allah dan ijinkanlah Dia meminpin Anda dalam KeyakinanNya.
4.       Pekalah terhadap bisikan Roh Kudus. Meskipun Anda telah membuat sebuah rencana sebelumnya, ijinkanlah Roh Kudus menuntun anda untuk mengulang sebuah lagu , bait ataupun   mengucapkan kata-kata pujian atau sebuah nyanyian baru.
5.       Harapkanlah selalu Hadirat Tuhan
6.       Gunakanlah tempo yang tepat untuk mencapai dan memperhatikan atmosfir penyembahan
7.       Jika anda dibantu oleh pemain musik, anda dapat mempertahankan saat-saat hening dalam penyembahan dengan diiringi atau dilatarbelakangi oleh musik . Pada saat itu, bacakanlah Firman Tuhan atau dorong jemaat untuk menaikan penyembahan mereka sendiri kepada Allah.   

D.     Hal-hal yang Harus dihindari Pada Waktu memimpin Pujian dan Penyembahan

1.       Hindari Pemilihan lagu secara mendadak . Seorang pemimpin harus sudah memilih dan mempersiapkan lagu sebelumnya.
2.       Hindari Pembukaan yang panjang dan penjelasan yang tidak perlu diantara lagu.
3.       Jangan mencoba untuk merubah modulasi kekunci  nada yang berbeda kecuali anda yakin  benar bahwa anda dapat mengikutinya. Akan tetapi, menaikan nada untuk bait terakhir  dari beberpa lagu memang dapat membantu meningkatkan suasana penyembahan.
4.       Jangan memilih lagu-lagu yang tidak begitu anda kenal. Lebih baik memilih lagu yang sudah dikenal  baik  dari pada  lagu dengan irama baru yang anda pikir mungkin sudah dikenal  dan akan dinikmati oleh para anggota jemaat.
5.       Jangan merangkai  lagu-lagu dengan tempo yang berbeda menjadi satu.
6.       Jangan memilih lagu yang hanya bisa dinyanyikan oleh anda

GBI IMANUEL (ROJAL)                                       
Red : R. Ferdinandus